“Monggo bu, monggo pak!”. Senyuman manis dan lambaian tangan mengiringi hati yang gembira ketika berjalan menyusuri desa nan asri ini. Hamparan sawah dan udara sejuk di pagi hari, sinar mentari yang tersipu malu menerpa dedaunan rindang, hingga ditutup dengan malam tenang ditemani iringan orkestra serangga nan merdu. Desa Jetiskidul, sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Desa yang dipenuhi dengan hamparan sawah dan pepohonan rimbun ini menyimpan banyak sekali kekayaan alam. Salah satu dari hasil alam tersebut adalah jahe. Selain sebagai bumbu masakan, jahe juga bermanfaat besar untuk kesehatan seperti meredakan peradangan, mencegah stres dan kerusakan tubuh, serta melawan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru. Dengan adanya jahe yang kaya manfaat ini berpotensi menjadi salah satu produk unggulan bagi desa Jetiskidul.

Desa sebagai sebuah wilayah kesatuan yang dihuni oleh masyarakat memiliki sistem pemerintahan yang mengatur berbagai aktivitas warga demi kemajuan desa. Demikian pula dalam mengatur sistem perekonomian. BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah badan hukum yang didirikan oleh desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan menyediakan jenis usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat desa. Adanya BUMDes inilah yang bermanfaat untuk mengelola perekonomian desa. Jahe yang merupakan salah satu hasil alam potensial bagi desa Jetiskidul dapat dijadikan sebagai produk unggulan yang dapat dikelola oleh BUMDes.

Untuk dijadikan sebagai sebuah produk, maka jahe perlu diolah terlebih dahulu. Terdapat banyak cara untuk mengolah jahe, beberapa diantaranya adalah untuk dijadikan serbuk dan permen. Permen jahe adalah sebuah jenis kembang gula yang berbahan dasar gula biasanya gula merah dan jahe, sedangkan serbuk jahe merupakan produk minuman berbentuk serbuk yang terbuat dari ekstrak jahe yang ditambah gula atau rempah-rempah lain seperti kayu secang sebagai pewarna serbuk dan cengkeh untuk wangi serbuk. Untuk mempermudah dalam penggunaan dan menjaga higienitas jahe, serbuk jahe sebagai minuman kesehatan, dapat dibuat dalam bentuk sirup, serbuk instan, atau fresh drink. Pengolahan jahe menjadi produk baru seperti permen jahe dan serbuk jahe merupakan sebuah kreativitas dan inovasi dari bahan awal yang dapat berguna untuk meningkatkan nilai jual suatu produk.

Untuk membuat permen jahe, alat yang perlu dipersiapkan adalah wajan, parutan, loyang, piring, pisau, dan spatula. Sedangkan bahan yang digunakan adalah, jahe, gula pasir, air putih, lemon, dan cengkeh. Dalam proses pembuatan permen jahe, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang telah disebutkan sebelumnya Kemudian, bersihkan jahe dari kulitnya, lalu cuci bersih, setelah itu parut jahe hingga halus. Lalu siapkan wajan, masukkan gula, jahe, dan air kedalamnya. Nyalakan kompor dengan api besar, lalu aduk bahan-bahan hingga tercampur rata. Setelah tercampur, masukkan cengkeh, dan perasan lemon. Aduk terus hingga mengental, jika sudah mengental, buang biji cengkeh, lalu tuang hasil adonan permen kedalam Loyang. Kemudian bentuk adonan permen sesuai selera dan siap dikemas.

Sedangkan untuk membuat serbuk jahe, alat yang perlu dipersiapkan adalah wajan, panci, nampan, saringan, pisau, spatula, talenan, dan piring. Kemudian bahan yang digunakan adalah jahe, gula pasir, air putih, secang, dan cengkeh. Untuk cara membuatnya, yang pertama, cuci bahan-bahan yang diperlukan dan uleg jahe agar didapatkan sari jahe yang banyak. Lalu, panaskan air sebanyak 1 liter dalam panci hingga mendidih dan masukkan jahe, cengkeh, dan kayu secang, rebus selama kurang lebih 15 menit lalu disaring. Kemudian, air rebusan dipindahkan ke dalam wajan non-aluminium dan ditambahkan 15 sendok makan gula dan larutan diaduk sampai menggumpal dengan api besar. Setelah menggumpal, api dimatikan sambil diaduk kuat hingga menjadi serbuk. Kemudian setelah terbentuk serbuk jahe, diayak terlebih dahulu menggunakan saringan berlubang kecil dan dapat dikemas.

Jahe yang telah dijadikan produk permen dan serbuk ini merupakan dua produk yang dapat berpotensi meningkatkan perekonomian desa melalui pengelolaan BUMDes. Dengan sistem pengelolaan yang baik hingga sistem pemasaran dan sumber daya manusia yang mendukung, maka kemajuan perekonomian desa dapat tercapai. Demi tercapainya desa mandiri, pengelolaan hasil bumi seperti empon-empon ini menjadi salah satu unit usaha yang potensial untuk dikembangkan.